Jumat, 17 Januari 2014

Asoy, IRT di Rumbai Tewas Bersimbah Darah

Pekanbaru - Pembunuhan sadis terjadi di Pekanbaru. Jumat (17/1) dinihari sekitar pukul 01.00 Wib, seorang ibu muda berusia 19 tahun bernama Nia Daniati (19), ditemukan tewas bersimbah darah oleh suaminya Hasanuddin (21), di dalam kamar rumahnya, Jalan Toman Ujung, RT01/RW06, Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai.

Ibu dua orang anak itu, ditemukan tewas setelah dadanya ditembus oleh senjata tajam dan kepalanya, terdapat luka bacok sebanyak tiga kali, serta bahu sebelah kirinya mengalami luka tusuk. Saat ini, belum diketahui dengan pasti siapa yang membunuh korban. Dugaan sementara, korban tewas karena dibunuh oleh sepupunya sendiri bernama Mimit.

Saat ini, aparat kepolisian Polsek Rumbai masih terus melakukan penyelidikan. Sepupu korban yang menghilang pascakematian korban, hingga sore kemarin masih terus dicari petugas Polsek Rumbai. Sebab, kuat dugaan bahwa pelaku pembunuhan tersebut, adalah sepepu korban yang tiggal bersama korban sejak dua bulan lalu.

Jumat sore kemarin, suasana duka masih terus menggelinding di rumah orangtua korban di RT04/RW05, Kelurahan Rumbai Bukit, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah korban. Suara tangisan anak bungsu korban pascadikuburkannya korban di tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Parang, Kelurahan Muara Fajar, membuat beberapa saudara dan kolega korban terus meratapi kepergian korban.

Suami korban, Hasanuddin (21), tak dapat menahan bulir air matanya. Satu persatu bulir bening tersebut, terus tumpah membasahi kedua pipinya sambil memeluk kedua anaknya yang masih balita, yaitu Asma (2) dan Sifa Fauziah yang masih berusia 10 bulan. Diapun, juga belum bisa berbicara panjang lebar saat Tribun, mencoba mengajaknya bicara.

Irah (38) warga sekitar kepada Tribun mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan tersebut, sangat mengerikan sekali. Pelakunya usai membunuh korban, langsung menyelimuti korban di atas tempat tidur korban. Korban diketahui tewas, oleh suaminya yang saat itu baru balik dari kandang ayam potong untuk memanen ayam.

Kemudian, suami korban langsung berteriak minta tolong kepada warga. Beberapa warga, langsung mendatangi rumah korban. "Setelah itu, aparat kepolisian Polsek Rumbai, datang ke rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian. Kemudian, jasad korban langsung dibawa petugas dengan mobil ambulan ke RSUD Arifin Achmad untuk di visum," kata Irah kepada Tribun, kemarin.

Menurut cerita suami korban kepada pihak keluarga korban, awalnya dia tidak mengetahui sama sekali istrinya tewas di bunuh. Saat itu, suami korban tiba di rumah dan melihat pintu rumah sudah terbuka. Anak bungsu korban, terus menangis. Awalnya, suami korban mengira bahwa anaknya menangis karena minta ASI (air susu ibu).

Namun setelah suami korban membangunkan korban, ternyata korban sudah tidak bernyawa. Tubuhnya, dibasahi darah segar yang keluar dari dada, punggung, kepala dan tangan. "Suami korban, awalnya mengira kalau korban saat itu sedang tidur, karena tubuhnya korban diiselimuti dengan kain selimut," terangnya.

Korban, tambah Irah, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Kosim (50) dan Dahniar (alm). Selama ini, korban sangat dekat dengan tetangga, termasuk lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Suami korban, Hasanuddin, sangat disegani oleh warga. Sebab, orangnya baik dan selalu menegur sapa warga.

Korban tinggal bersama suaminya di dekat kandang ayam yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya, karena sehari-hari, suami korban bekerja sebagai penjaga sekaligus pemberi makan ayam potong di kandang ayam tersebut. "Korban, merupakan warga asal Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu yang sudah lama menetap di Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai." tutur Irah.

Kapolsek Rumbai AKP Franky Tambunan mengatakan bahwa pihaknya bersama petugas Hidentifikasi Polresta Pekanbaru, sudah melakukan olah tempat kejadian, serta memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk suami korban. Setelah itu, petugas langsung membawa jasad korban untuk di visum ke RSUD Arifin Achmad.

"Dari hasil keterangan suami korban, sebelum kejadian, sepupu korban bernama SU alias Mimit, berada bersama korban di rumah korban. Namun setelah kejadian, sepupu korban tiba-tiba sudah menghilang dan sampai sore tadi (kemarin), belum ditemukan oleh petugas. Dugaan sementara, pelakunya adalah sepupu korban," tutur Franky. (tribunnews)

lintasriau.com 18 Jan, 2014


-
Source: http://www.lintasriau.com/2014/01/irt-di-rumbai-tewas-bersimbah-darah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com