Yayasan ini menjadi penyelenggara festival film tahunan dan juga menyajikan film-film yang sudah diolah dengan audio yang menjelaskan jalannya adegan untuk kelompok dengan penglihatan bermasalah selama dua tahun terakhir. Yayasan ini juga menjadi sumber dana proses pengadopsian transfer film biasa pada film untuk kelompok buta.Kini baru ada delapan film yang diimbuhi deskripsi audio, termasuk L'Atlante (1934), The African Queen (1951) dan East of Eden (1955). Dalam 18 bulan mendatang, dijadwalkan enam judul film lain juga akan diadaptasi. "Idenya sangat hebat," kata Aziz Bouallouchen, seorang tuna netra asal Marrakesh. "Saya sudah absen nonton film sejak menderita sakit yang kemudian merampas penglihatan."
Dengan mengenakan headphone yang disambungkan pada alat penerima kecil yang ada di dudukan lengan kursinya, Bouallouchen mendengarkan sebuah suara menuntunnya mengikuti jalan cerita adegan demi adegan, lagak gaya para aktor, pemandangan dalam plot film itu serta "saat-saat pergantian adegan" yang kerap kali sangat berarti bagi pemahaman sebuah film. "Kini saya bisa merasakan dunia bisokop lagi," tambahnya riang.(BBC/ADO)
sumber