Sabtu, 22 Desember 2012

Doa: Berapa Bobotnya?

Ada kamu
// via fulltextrssfeed.com
Doa: Berapa Bobotnya?
Dec 22nd 2012, 15:05

#ffaeb5

[imagetag]

"Sebenarnya, kita tidak mengubah segala sesuatu. Doa pun tidak mengubah segala sesuatu. Tuhanlah yang mengubah segala sesuatu melalui doa kita. " ( Savier Quentin Pranata )

          Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke sebuah supermarket. Dengan terbata-bata dan bahasa yang sopan, ia memohon agar diperbolehkan berutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makanan.

          John Longhouse, si pemilik pasar swalayan, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus bercerita. "Tolonglah, Pak. Saya janji akan segera membayar setelah punya uang." John Longhouse janji akan segera tetap tidak mengabulkan permohonannya. "Anda tidak mempunyai karti kredit. Anda tidak mempunyai garansi," alasannya. Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. "Saya akan bayar semua yang diperlukan ibu ini."

          Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan "Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan meberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?"

          "Ya, Pak. ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.

          "Letakkanlah daftar belanja Anda dalam timbangan. Saya akan memberikan belanjaan Anda secara gratis sesuai dengan berat timbangan tersebut."

           Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, manuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke timbangan. Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap pelanggan yang tadi memberi penawaran kepada si ibu sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat." Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan. Disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi, si pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain.

           Jarum timbangan tidak kunjung berimbang sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya. Si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan sehingga tidak muat lagi.

           Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si ibu kumal tadi. dan ia pun terbelalak. Pada kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek, "Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-Mu." Si pemilik toko terdiam. Si ibu, berterimakasih kepadanya ddan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya.

           Si pemilik toko kemudian mengecek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai ternyata rusak. Hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa. itulah kekuatan sebuah doa. Doa adaah hadiah terbesar dan terindah yang kita terima. Tanpa biaya, tetapi penuh daya guna.

           "TUHAN itu jauh daripada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya" ( Amsal 15:29)

By : Savier Quentin Pranata ( Book:100 Touching Stories )

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions