Sabtu, 22 Desember 2012

5 Orang Gila Paling Jenius

Ada kamu
// via fulltextrssfeed.com
5 Orang Gila Paling Jenius
Dec 22nd 2012, 12:26

Mereka bisa di bilang orang gila yang paling jenius yang ada di bumi. Yah, redaktur  pun juga setuju bila ada pepatah yang mengatakan 'Gila dan Jenius hanya memiliki perbedaan setipis benang'. Siapa sajakah 5 Orang Gila Paling Jenius tersebut?

Sir Isaac Newton (1642 1727)

[imagetag]

Dengan begitu banyaknya kontribusi di bidang fisika dan mekanika, Sir Isaac Newton terkenal sebagai pemikir ulung. Memang, dari berbagai jajak pendapat mengenai kedua ilmuwan ini menunjukkan bahwa publik sepakat kalau Newton bahkan melebihi Einstein dalam hal pengaruh.

Menurut ensiklopedia BritannicaNewton mengalami psychotic tendencies dan mood swings. Selain itu, berbagai surat yang dibuatnya menyimpulkan bahwa secara teoritis ia menderita skizofrenia [sumber: Glover]. Ayah Newton meninggal sebelum ia lahir, dan ia dipisahkan dari ibunya antara usia dua dan 11 bulan. Gangguan mental yang dialaminya mungkin akibat dari trauma yang berkepanjangan akibat masa kecilnya.

Ludwig van Beethoven (1770 1827)

[imagetag]

Kontribusi Beethoven di dunia musik sangat monumental. Kegairahannya dan musikalitasnya yang begitu intensif dan cemerlang membawa musik instrumental ke jenjang yang baru. Namun, sang komposer memiliki kehidupan yang sukar. Ayahnya seorang pemabuk berat dan besar dalam keluarga yang tidak harmonis sampai umur 18 tahun. Satu masalah tragis yang dihadapinya adalah bahwa ia harus mulai kehilangan pendengarannya sejak berumur sekitar 30 sampai 49 tahun, yang sepertinya dampak dari pemukulan yang dilakukan ayahnya. Hebatnya, ia justru sanggup menggubah karya2 masterpiece-nya saat ia benar-benar tuli.

Beethoven beberapa kali menuliskan sejumlah surat kepada saudaranya, banyak dari tulisan itu menceritakan keinginannya untuk bunuh diri.

Francois Martin Mai berpendapat bahwa sang maestro terindikasi mengidap bipolar depression, hal itu dituliskannya dalam buku "Diagnosing Genious". Mai juga menduga kuat bahwa Beethoven banyak menghabiskan masa hidupnya mengidap bipolar disorder.

Edgar Allan Poe (1809 1849)

[imagetag]

Terkenal dari puisinya yang berjudul "The Raven", Edgar Allan Poe, seorang penulis yang sering mengarang kisah-kisah detektif dan cerita horror. Ia memiliki gaya penekanan yang kuat dan terstruktur dalam cerita-ceritanya. "The Murders in the Rue Morgue", yang terbit tahun 1841, disebut-sebut sebagai kisah modern detective pertama.

Sekalipun memiliki skill menulis, Poe terkenal sebagai seorang pemabuk, dari surat-suratnya terungkap bahwa ia bermasalah dengan suicidal thoughts. Tidak ada yang tahu penyebab dan banyak hal mengenai kematiannya di umur 40 tahun, tapi mungkin karena sakit jantung yang disebabkan kebiasaannya yang suka mabuk itu. Berdasarkan pengamatannya pada surat-surat Poe, Kay Redfield Jamison berspekulasi bahwa Poe mengidap manic-depressive, atau yang sekarang disebut bipolar disorder. Di dalam bukunya, dia beranggapan kreatifitas yang dimiliki seorang Poe berkembang dari sebuah kegilaan. Dia menulis "mind-sickness dapat memunculkan cosmic-perspectif yang membuahkan kreatifitas mengalir deras".

Vincent van Gogh (1853 1890)

[imagetag]

Lukisan-lukisan Vincent van Gogh , seperti "Starry Night" dengan cepat dikenali dari keunikan dan ekspresi sapuan kuas. Namun, itu tidak membuat van Gogh mendapatkan popularitas sampai pada kematiannya. Tetapi sekarang ia dianggap salah satu yang terbesar dalam sejarah pelukis

Kehidupan Van Gogh sangatlah tersiksa. Hampir semua orang mengenalnya sebagai seorang pelukis yang memotong sebagian telinganya sendiri. Dia diduga kuat pernah "mabuk" terpentin (cairan untuk campuran cat lukis) dan pernah mencoba makan cat [sumber: Mancoff]. Tragisnya, ia bunuh diri pada tahun 1890. Penulis D. Jablow Hershman dan Dr Julian Lieb mengatakan dalam buku mereka "Manic Depresi dan Kreativitas" bahwa van Gogh telah mengalami bipolar disorder. Dalam bukunya "Touched with Fire", Dr Kay Redfield Jamison menemukan kesimpulan yang sama. Dia juga membahas seni van Gogh dalam hubungan dengan penyakit mental. Misalnya, ia mencatat bahwa pola musiman yang khas dari suasana hati dan psikosis sejajar dengan produktivitas van Gogh, yang juga bervariasi oleh musim. Sedangkan yang lain mengira ia menderita skizofrenia [sumber: Delisi].

John Nash (1928)

#ffaeb5

[imagetag]

Film "A Beautiful Mind" mempopulerkan cerita tentang John Nash. Nash adalah seorang matematikawan terkenal di dunia yang berjuang dengan skizofrenia paranoid setelah datang dengan kontribusi yang signifikan pada konsep "game theory". Ide dari "Nash Equilibrium", yang membahas apakah para pemain dalam sebuah permainan bisa mendapatkan keuntungan jika salah satu dari mereka melakukan perubahan strategi, dapat diterapkan pada berbagai bidang, termasuk ekonomi. Militer AS bahkan telah mengadopsi berbagai teknik dari idenya pada Perang Dingin

Walaupun film (berdasarkan biografi Sylvia Nasar dengan nama yang sama) bebas bercerita tentang kehidupan Nash, dia mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi nya termasuk mendengar suara-suara, tetapi tidak melihat orang-orang atau hal-hal yang tidak ada di sana. Dia mulai memiliki delusi keagungan dan percaya bahwa dia akan termasuk dalam tokoh-tokoh dunia [sumber: PBS]. Setelah menghabiskan sekitar 30 tahun berjuang dengan kekacauan dan menghabiskan waktu masuk dan keluar dari rumah sakit, ia mulai pulih secara signifikan pada akhir 1980-an. Pada tahun 1994, John Nash menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi untuk karya awalnya dengan "game theory".

Link: http://www.12/markasberita-5-orang-gila-paling-jenius.html

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions